Tadi pagi saya sempat berfikir "apa sih yang membuat saya merasa sangat tidak nyaman dengan kehidupan yang saat ini saya jalanin ??"
dan setelah saya telusuri ternyata kesimpulannya cuma satu yaitu "karena saya ngga pernah mau belajar menerima semua itu"
terus terang selama 6 bulan terakhir kehidupan saya terasa seperti kehidupan orang lain bahkan seperti neraka bagi saya. Dan saya sendiri merasa ngga sanggup berbuat apa-apa. Saya benar-benar dilanda perasaan yang pada akhirnya hanya menyiksa batin saya. Sudut pandang saya selalu menyalahkan semua keputusan yang sudah saya ambil . Saya selalu merasa sebagai seseorang yang stupid dan idiot yang dengan mudahnya melepaskan semua mimpi-mimpi saya tanpa pernah berusaha untuk mengejar itu semua. Padahal waktu itu saya sendiriah yang berkeras untuk mengambil keputusan ini.
Dengan segala tumpukan rasa bersalah itu saya secara tak sadar sudah membuat hidup saya terkatung-katung dan kehilangan jati diri. Semua itu juga menghilangkan semangat hidup saya, padahal sungguh itu hanya ada di perasaan saya saja. Hingga pada akhirnya saya hampir kehilangan kebahagiaan saya selama 6 bulan ini. Berkutat pada fikiran-fikiran bodoh yang sudah mencandui sebagian besar otak saya. Padahal jika dipandang dari satu sisi yang berbeda semuanya tidaklah tampak begitu buruk bahkan mungkin sedikit banyak memiliki kecocokoan pada benak saya. Entah itu hanya kebetulan atau memang begitulah adanya.
Pagi tadi adalah sebuah titik dimana saya mulai menyadari adanya satu titik pencapaian yang sudah saya raih, yang selama ini tidak pernah saya sadari. Suatu titik dimana saya merasa seperti menemukan nafas baru bagi hidup saya untuk mulai menata kembali segala sesuatunya. Satu titik dimana saya mulai mengerti kalau saya harus mulai membuka hati dan pikiran saya agar saya mau belajar melihat hidup dari satu sisi yang berbeda, secara lebih dekat dan mendalam. Satu titik pencerahan dimana saya merasa kalau saya tidaklah seburuk yang saya khayalkan selama ini. Satu titik yang mungkin akan membawa saya kepada satu jalan yang akan mengembalikan semua kebahagiaan saya. Harapan saya semoga titik itu cukup kuat untuk membantu saya mengumpulkan setiap serpihan impian saya agar saya dapat menyusunnya kembali suatu hari kelak. Semoga ya Allah semoga titik itu bisa membantu saya.(amiin..)
dan setelah saya telusuri ternyata kesimpulannya cuma satu yaitu "karena saya ngga pernah mau belajar menerima semua itu"
terus terang selama 6 bulan terakhir kehidupan saya terasa seperti kehidupan orang lain bahkan seperti neraka bagi saya. Dan saya sendiri merasa ngga sanggup berbuat apa-apa. Saya benar-benar dilanda perasaan yang pada akhirnya hanya menyiksa batin saya. Sudut pandang saya selalu menyalahkan semua keputusan yang sudah saya ambil . Saya selalu merasa sebagai seseorang yang stupid dan idiot yang dengan mudahnya melepaskan semua mimpi-mimpi saya tanpa pernah berusaha untuk mengejar itu semua. Padahal waktu itu saya sendiriah yang berkeras untuk mengambil keputusan ini.
Dengan segala tumpukan rasa bersalah itu saya secara tak sadar sudah membuat hidup saya terkatung-katung dan kehilangan jati diri. Semua itu juga menghilangkan semangat hidup saya, padahal sungguh itu hanya ada di perasaan saya saja. Hingga pada akhirnya saya hampir kehilangan kebahagiaan saya selama 6 bulan ini. Berkutat pada fikiran-fikiran bodoh yang sudah mencandui sebagian besar otak saya. Padahal jika dipandang dari satu sisi yang berbeda semuanya tidaklah tampak begitu buruk bahkan mungkin sedikit banyak memiliki kecocokoan pada benak saya. Entah itu hanya kebetulan atau memang begitulah adanya.
Pagi tadi adalah sebuah titik dimana saya mulai menyadari adanya satu titik pencapaian yang sudah saya raih, yang selama ini tidak pernah saya sadari. Suatu titik dimana saya merasa seperti menemukan nafas baru bagi hidup saya untuk mulai menata kembali segala sesuatunya. Satu titik dimana saya mulai mengerti kalau saya harus mulai membuka hati dan pikiran saya agar saya mau belajar melihat hidup dari satu sisi yang berbeda, secara lebih dekat dan mendalam. Satu titik pencerahan dimana saya merasa kalau saya tidaklah seburuk yang saya khayalkan selama ini. Satu titik yang mungkin akan membawa saya kepada satu jalan yang akan mengembalikan semua kebahagiaan saya. Harapan saya semoga titik itu cukup kuat untuk membantu saya mengumpulkan setiap serpihan impian saya agar saya dapat menyusunnya kembali suatu hari kelak. Semoga ya Allah semoga titik itu bisa membantu saya.(amiin..)
